“Pendekatan Praktik Kebidanan Melalui
Paguyuban”
Disusun Oleh :
Tri Rika Sri Megawita (13140115)
DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki
bermacam-macam agama dan budaya. Selain itu bangsa Indonesia juga memiliki
begitu banyak kesenian tradisional serta perkumpulan-perkumpulan dari berbagai
suku /kesamaan yang biasanya disebut paguyuban.
Dalam memberikan praktek pelayanan
kebidanan perlu kita lakukan pendekatan diantaranya pendekatan melalui agama,
kesenian tradisi, paguyuban serta dengan cara-cara lainnya. Hal tersebut
bertujuan untuk memudahkan masyarakat menerima bahwa pelayanan atau informasi
yang diberikan petugas bukanlah sesuatu yang tabu.
Dalam memberikan pelayanan kebidanan
seorang bidan tebih bersifat Promotif dan Preventif bukan bersifat Kuratif,
serta mampu menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam upaya sesuai dengan
prinsip-prinsip PHC.
Seorang bidan juga harus memiliki
kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggungjawabnya
dalam menggerakkan PSM khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian paguyuban ?
2. Apa ciri-ciri dan tipe paguyuban ?
3. Bagaimana pendekatan praktik
kebidanan melalui paguyuban ?
1.3 Tujuan
1.Mengetahui pengertian paguyuban.
2.Mengetahui ciri-ciri dan tipe
paguyuban.
3. Mengetahui bagaimana pendekatan
praktik kebidanan melalui paguyuban.
1.4 Manfaat
1.Dapat mengetahui dan memahami arti
pendekatan melalui paguyuban.
2. Dapat mengaplikasikan pendekatan
paguyuban dalam kehidupan bermasyarakat.
3.Memudahkan petugas kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENDEKATAN DALAM SISTEM
PAGUYUBAN
2.1.1
Pengertian
Paguyuban atau
Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya
di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan,
bersifat batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih ekonomi.
2.1.2
Ciri-ciri Paguyuban
Menurut Ferdinand tones cirri-ciri pokok dari paguyuban antara lain :
1 Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
2 Private : hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja
3 Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja
dan tidak untuk orang lain diluar “kita”.
Menurut Ferdinand tones cirri-ciri pokok dari paguyuban antara lain :
1 Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
2 Private : hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja
3 Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja
dan tidak untuk orang lain diluar “kita”.
Sedangkan secara umum cirri-ciri paguyuban yaitu :
1.Adanya hubungan perasaan kasih sayang
2.Adanya keinginan untuk meningkatkan kebersamaan
3.Tidak suka menonjolkan diri
4.Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif
5.Sifat gotong royong masih kuat
1.Adanya hubungan perasaan kasih sayang
2.Adanya keinginan untuk meningkatkan kebersamaan
3.Tidak suka menonjolkan diri
4.Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif
5.Sifat gotong royong masih kuat
6.Hubungan kekeluargaan masih kental
2.1.3 Tipe
Paguyuban
Memiliki tiga tipe yang ada di masyarakat yaitu :
1.Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood )
Yaitu paguyuban bedasarkan keturunan contoh kelompok kekeluargaan,keluarga besa
2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place )
Memiliki tiga tipe yang ada di masyarakat yaitu :
1.Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood )
Yaitu paguyuban bedasarkan keturunan contoh kelompok kekeluargaan,keluarga besa
2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place )
Yaitu paguyuban yang terdiri dari
ornag-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong
menolong contohnya arisan,RT,RW,karang taruna,PKK,pos kambling, atau ronda
3. Paguyuban karena jiwa pikiran(gemneinschaft by mind)
3. Paguyuban karena jiwa pikiran(gemneinschaft by mind)
Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang tidak
mempunyai hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi
mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama,paguyuban semacam itu tidak sekuat
dengan ikatan paguyuban berdasarkan keturunan.contohnya organisasi.
2.1.4 Pembahasan pelayanan kebidanan dengan pendekatan
Paguyuban
Paguyuban
atau gemeinschft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para
warganya di warnai dengan hubungan – hubungan sosial yang penuh rasa
kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal, serta jauh dan pamrih - pamrih
ekonomi.
Dalam rangka peningkatan kualitas
dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya
paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar
mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif
masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan
mengadakan kegiatan posyandu di puskesmas puskesmas.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari penjelasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa panguyuban adalah bentuk
kehidupan “bersama dimana dimana anggotanya dekat oleh hubungan batin yang
murni bersifat alamiah serta bersifat kekal
Kita dapat mengetahui sistem paguyuban yang tersebar di masyarakat.
Dengan begitu kita sebagai seorang bidan dapat menyesuaikan dan menerapkan
dalam praktek kebidanan bedasarkan sistem paguyuban yang ada di masyarakat.
B. Saran
Dengan mempelajari
teori paguyuban ini diharapkan suatu bidan dapat memahami adat di suatu
daerah. Sehingga dapat kita terapkan dan
diaplikasikan dalam praktik kebidanan.
Daftar
pustaka
http://marisisinaga.blogspot.com/2010/11/seni-dan-paguyuban.html
http://dhioerla.blogspot.com/2010/11/cara-pendekatan-sosial-budaya-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar