Rabu, 14 Mei 2014

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM) DALAM KEBIDANAN


Dosen: Gusnam Haris, M.Ag

FALSAFAH  ISLAM

Secara etimologis, Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islam-salam atau salamah, yaitu tunduk kepada kehendak Allah SWT agar mencapai salam/salamah (keselamatan atau kedamaian) di dunia dan akhirat. Prosesnya disebut islam dan pelakunya disebut muslim.
Secara filosofis, islam adalah proses bukan tujuan. Pengertian ini berarti apapun kehendak Allah yang jika diikuti, atau manusia berproses sesuai dengan kehendak Allah tersebut, akan menghantarkan kepada keselamatan dan kedamaian dari dunia sampai akhirat. Kehendak Allah terdapat dalam tiga ayat (tanda-tanda kebesaran atau hukum-hukum Allah), pertama, ayat Quraniyah,  yang terdapat dalam Al-quran. Kedua ayat kauniyah, yang terdapat di jagad raya (kosmos). Ketiga ayat insaniyah, yang terdapat dalam diri manusia.

SUMBER AJARAN

Sumber ajaran Islam adalah Al-Quran dan Hadis
Al-Quran: adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Hadis: adalah segala hal mengenai Nabi Muhammad, perkataan, perbuatan, dan persetujuannya.Yang merupakan penjelasan dan contoh tentang aplikasi Al-Quran dalam kehidupan.

FUNGSI BAGI KEHIDUPAN

            Fungsi agama dalam kehidupan ini adalah untuk keselamatan dan kedamaian manusia di dunia. Segala aturan, baik perintah maupun larangan dalam ajaran Islam, bermuara pada  tujuan berikut:
1. Untuk menjaga agama itu sendiri; perintah sholat, puasa, zakat, dan haji.
2. Untuk menjaga nyawa; dilarang membunuh.
3. Untuk memelihara akal; dilarang menkomsumsi sesuatu yang merusak akal, (narkoba).
4. Untuk memelihara harta; dilarang mencuri dll.
5. Untuk memelihara keturunan; diperintahkannya untuk nikah.
6. Untuk memelihara lingkungan; perintah untuk mengembangkan tanah yang kosong.

PRINSIP-PRINSIP KEHIDUPAN

Pandangan Islam adalah;
Alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dia yang menciptakan, dan Dia adalah Tuhan yang tidak ada tandingannya, berdaulat dan memberi rizki. Seluruh alam bergerak atas perintah ke-Tuhanan-Nya. Dia Maha Bijaksana, Maha Berkuasa dan Maha Kekal. Dia Maha Mengetahui apa yang kelihatan dan apa yang tersembunyi. Dia adalah Subbah dan Quddus (bebas dari segala kekurangan, kelemahan, dan kesalahan dan Suci dalam segala hal). Ke-Tuhanan-Nya itu bebas dari sifat memihak dan tidak adil.
Manusia adalah makhluk-Nya, hamba dan pesuruh-Nya, dan dilahirkan untuk melayani dan memahami-Nya. Jalan hidup yang benar bagi seorang manusia adalah dengan mematuhi-Nya secara sempurna. Bukanlah yang menentukan cara menyembah dan mematuhi-Nya, tetapi Allah-lah yang menentukannya. Allah kerap kali mengirim Nabi-nabi untuk menunjuki manusia, dan dengan perantaraan mereka, mengirimkan pula kitab-kitab-Nya. Adalah kewajiban manusia untuk mengambil tata-tertib kehidupannya dari sumber-sumber bimbingan Allah ini. Manusia bertanggung jawab kepada Allah atas segala perbuatannya dalam kehidupan. Waktu untuk menyerahkan pertanggungjawaban itu adalah nanti di akhirat  dan bukan di atas dunia ini.
Kehidupan dunia yang tidak begitu lama ini sebenarnya adalah suatu kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian besar itu. Dalam kehidupan ini segala usaha manusia haruslah dipusatkan pada tujuan untuk mencari keridhaan dan rahmat Allah bagi kepentingan akhirat. Dalam masa percobaan ini setiap orang bertanggung jawab atas segala kepercayaan dan tindak tanduknya. Nanti akan ada pemeriksaaan yang adil atas tingkah lakunya dalam kehidupan dunia, yang akan dilakukan oleh Dia Yang Memegang catatan yang lengkap dan teliti; tidak hanya mengenai (sekecil apapun) tindakan, gerakan, dan pengaruhnya terhadap apa yang ada di dunia ini, tetapi juga catatan gagasan-gagasan perasaan dan niat yang paling tersembunyi.

Prinsip-prinsip Hidup Bermasyarakat

1. Persamaan Rasial Manusia
            “ Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya dan daripada keduanya Allah memperkembangkan laki-laki dan perempuan yang banyak… (an-Nisak:1)
2. Persaudaraan Sesama Manusia.
            “Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal.” (al-Hujarat: 13)
3. Toleransi Beragama
            “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)…”(al-Baqarah: 256)
4. Tolong Menolong Dalam Kebajikan.
            “ ..Tolong menolonglah dalam (mengejakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran… “ (al-Maidah: 2)
5. Keadilan Untuk Semua
            “ … Andaikan Fatimah binti Muhammad yang mencuri, aku aku tegakkan hukumnya…” (al-Hadis).

 Fungsi Perbedaan dalam Islam
1.      Untuk saling mengenal dan memahami.
2.      Untuk saling memanfaatkan tolong-menolong
3.      Untuk ujian bagi manusia dalam kehidupan ini.

-------------- G.H.-------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar