Rabu, 14 Mei 2014

MAKALAH MIKROBIOLOGI KEBIDANAN



“HEPATITIS B”





D i s u s u n    O l eh :
Nama               : Tri Rika Sri Megawita
Kelas               : B.10.2
Prodi               : D4-Bidan Pendidik
Fakultas            : Ilmu Kesehatan




Universitas Respati Yogyakarta
2013




PENDAHULUAN
Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah ” Hepatitis ” dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa jenis virus hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis C) dan bisa juga kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).
 Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.
Untuk mendeteksi adanya penyakit hepatitis perlu dilakukan serangkaian tes fungsi hati dan sifatnya enzimatik (menguji kadar enzim), yaitu :
Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati antara lain SGOT, SGPT, GLDH, LDH.
 Enzim yang berhubungan dengan adanya penanda adanya sumbatan pada kantung empedu, yaitu gamma GT dan alkali phosfatase.
 Enzim yang berhubungan dengan kapasitas sintesis hati, yaitu kolinesterase.
Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi (sel), yaitu : HbsAg, HbeAg, anti Hbe dan anti HBv DNA.
Jika serangkaian tes menandakan adanya gangguan hati dan diagnosa menunjukan adanya hepatitis.
HEPATITIS B
                                    
1.Definisi :
Hepatitis B adalah penyakit hati.  Disebabkan oleh virus Hepatitis B. Penyakit ini merupakan penyakit yang  jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan Hepatitis A. Kebanyakan infeksi Hepatitis B dapat disembuhkan dalam  waktu 1 sampai 2 bulan tanpa pengobatan.

Ketika infeksi lebih dari 6 bulan, maka akan menyebabkan Hepatitis B kronis, yang menjadi :
- Inflamasi kronis dari Hati
- Cirrhosis
- Kanker Hati
- Gagal Hati
- Kematian

2. Deskripsi mikroorganisme penyebab Hepatitis B
Penyebab Hepatitis B merupakan cikal bakal dari faktor seseorang bisa terkena penyakit hepatitis b ini. Masalah Hepatitis ini memang bisa terjadi akibat penyebab utamanya yaitu Virus Hepatitis B (VHB). Jenis penyakit Hepatitis B ini dapat terjadi pada siapa saja dan tentunya tidak memandang usia calon penderita penyakit hepatitis b ini. Untuk Masalah Penyakit Hepatitis ini bila diantara anda yang sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah ini jangan cemas dan bingung karena kami mempunyai solusi untuk mengatasi masalah anda tersebut yaitu dengan pengobatan herbal alami. Obat  Herbal Solusi masalah anda tersebut yaitu dengan Jelly Gamat Luxor. Pemesanan Herbal Klik Pesan Jelly Gamat Luxor. Terima Kasih, Salam Sehat
Sedikit Mengenai, Apa itu Hepatitis B dan Penyebab Hepatitis B ? Pengertian Hepatitis B adalah Suatu jenis penyakit menular dan tentunya berbahaya yang di sebabkan oleh virus hepatitis b. Jenis Hepatitis B ini masuk dalam kategori hepatitis akut atau menahun. Jenis hepatitis B dapat menimbulkan peradangan dan kerusakan sel-sel hati, virus mampu bertahan dan menetap di dalam tubuh, sehingga bersifat kronis dan selanjutnya berpotensi merusak jaringan hati secara perlahan. Akhirnya organ hati rusak, mengecil, dan mengeras (sirosis) atau timbul kanker hati. Indonesia termasuk negara endemic jenis hepatitis B ( VHB ). Setiap 100 orang, diperkirakan 2-10 orang terinfeksi jenis hepatitis B ini, terutama di provinsi Nusa Tenggara Barat dan di provinsi-provinsi bagian timur Indonesia. Tidak cuma Indonesia, ternyata China dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia merupakan negara dengan tingkat endemisitas infeksi hepatitis B tinggi, yaitu setiap 100 orang ada delapan orang positif menderita jenis hepatitis B. sehingga penyakit jenis hepatitis yang merupakan penyakit yang harus diwaspadai dengan seksama dapat dikatakan sebagai salah satu pengertian hepatitis B. Penyebab Hepatitis B yang utama tentu saja adalah virus hepatitis B. Virus ini termasuk dalam kelompok hepadnavirus yang terdiri atas nucleocapsid core (HBcAg) yang pada bagian luarnya dikelilingi oleh lapisan lipoprotein berisi antigen (HBsAg). Di dalam tubuh, virus hepatitis B ini memerlukan sel hati untuk dapat berkembang biak.

3. Gejala Hepatitis B
Kadang-kadang tidak ada gejala hepatitis pada minggu-minggu pertama setelah terinfeksi fase akut. Tetapi ketika mereka terjadi, gejala-gejala hepatitis B dapat termasuk kelelahan, mual, nafsu makan yang buruk, sakit perut, demam ringan, atau kulit atau mata kuning (jaundice.) Bila hepatitis B menjadi kronis, mereka mungkin tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun. Pada saat ada tanda-tanda peringatan, hati mungkin sudah rusak.
Banyak orang dewasa yang menderita hepatitis B memiliki gejala ringan untuk waktu singkat dan kemudian menjadi lebih baik sendiri. Tetapi beberapa orang tidak bisa membersihkan virus hepatitis B dari tubuh mereka, yang akhirnya menyebabkan infeksi jangka panjang. Hampir 90 persen dari bayi yang mendapatkan virus akan membawanya bersama mereka seumur hidup. Seiring waktu, hepatitis B kronis dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan hati, gagal hati, dan kanker hati.
Pada hepatitis kronik B ada 3 fase ,yaitu: fase imunotolerans, fase replikatif dan fase integrasi.
4. Cara Penularan
Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.
Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll) atau luka yang mengeluarkan darah) serta hubungan seksual dengan penderita.
Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.
5. Pemeriksaan Hepatitis B
Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:
  1. HbsAg  (hepatitis B surface antigen) : adalah  satu  dari  penanda  yang muncul dalam serum  selama  infeksi dan dapat dideteksi 2 -8 minggu sebelum  munculnya  kelainan kimiawi  dalam  hati  atau terjadinya jaundice (penyakit kuning).  Jika HBsAg  berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut.
    Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
    -indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
    -mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronik
    -tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
    -skrining kehamilan
  2. Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya “reaktif/positif” menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau.
  3. Anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc IgG.
    Anti HBc IgM: - muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan hingga 6 bulan.
    -berperan pada core window(fase jendela) yaitu saat dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti-HBs belum muncul
    Anti HBc IgG: -muncul sebelum anti HBcIgM hilang
    -terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
    -tidak mempunyai efek protektif
    Interpretasi hasil positif anti-HBc tergantung hasil pemeriksaan HBsAg dan Anti-HBs.
6. Peran Bidan Dalam Pencegahan Penyakit Hepatitis B
Upaya pencegahan merupakan hal terpenting karena merupakan upaya yang paling cost-effective, upaya pencegahan dibagi menjadi dua yaitu upaya yang bersifat umum dan upaya yang lebih spesifik (imunisasi HVB). Pencegahan umum berupa :
1.      Uji tapis donor darah dengan uji diagnosis yang sensitif.
2.      Sterilisasi instrumen secara adekuat-akurat. Alat dialisis digunakan secara individual. Untuk pasien dengan HBV disediakan mesin tersendiri. Jarum disposable dibuang  ke tempat khusus yang tidak tembus jarum.
3.      Tenaga medis senantiasa menggunakan sarung tangan.
4.      Perilaku seksual yang aman
5.      Penyuluhan agar para penyalahguna obat tidak memakai jarum secara bergantian
6.      Mencegah kontak  mikrolensi , menghindar dari pemakaian alat yang  dapat menularkan HVB(sikat gigi, sisir) berhati-hati dalam menangani luka terbuka.
7.      Skrining ibu hamil pada awal dan pada trimester ke-3 kehamilan, terutama ibu yang beresiko terinfeksi HVB. Ibu hamil dengan HVB (+), ditangani terpadu.segera setelah bayi lahir di imunisasi aktif dan pasif terhadap HVB.
8.      Skrining populasi resiko tinggi tertular HVB.
Imunisasi
Imunisasi dapat berupa aktif dan pasif.untuk imunisasi pasif digunakan hepatitis B imunne globulin (HBIg) yang dibuat dari plasma manusia yang mengandung anti HBs titer tinggi (>100000 UI/ml). Dapat memberikan proteksi secara cepat untuk jangka waktu Yng terbatas (3-6 bulan).
Pada orang dewasa, HBIg diberikan dalam jangka waktu 48 jam setelah terpapar VHB. Kegunaan akan menurun apabila digunakan beberapa hari setelah paparan. HBIg yang bersamaan diberikan vaksin VHB, selain memberikan proteksi secara cepat, kombinasi ini juga memberikan proteksi jangka panjang.
Imunisasi aktif diberikan pada bayi baru lahir dalam waktu 12 jam pertama.
PENUTUP

1.Kesimpulan
 Hepatitis adalah penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh virus atau obat-obatan. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang besar, dapat menyerang laki-laki maupun perempuan dengan gejala-gejala klinis seperti lelah, demam, mual, muntah, diare, mata kuning, dan lain-lain atau dapat pula penyakit ini timbul tanpa gejala sehingga tidak terdeteksi. Sebagian pasien hepatitis B akan berkrembang menjadi hepatitis kronik yang berakhir dengan sirosis hati beserta komplikasinya, seperti : koma hepatik dan kasinoma hepatoseluler. Penyakit hepatitis ini merupakan penyakit yang dapat menular melalui air liur, kontak seksual, transfusi darah, jarum suntik dan alat-alat yang terkontaminasi oleh virus hepatitis. Penyakit ini dapat terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium khususnya pemeriksaan immunologi mencakup pemeriksaan HbsAg, HbeAg, Anti-Hbe, HbcAg, HBv-DNA. Terapi untuk infeksi VHB masih merupakan masalah yang sulit karena angka respon pengobatan yang rendah dan angka relaps yang tinggi. Imunisasi merupakan pilihan utama untuk pencegahan dengan angka keberhasilan yang tinggi.
2.Saran
 Dalam hal ini yang perlu kita lakukan untuk mencegah penyakit ini sebaiknya masyarakat lebih menjaga diri dari keterpaparan penyakit ini dan lebih dini untuk memeriksakan diri ke dokter.
             Infeksi hepatitis terjadi dengan menyerang salah satu organ paling penting yaitu hati. Untuk mengurangi keterpaparan infeksi hepatitis dapat dilakukan usaha-usaha pengobatan sebagai berikut :
Ø  Memeriksakan diri ke dokter
Ø  Pemberian obat secara rutin
Ø  Pemberian vaksin
Ø  Menjalankan pola hidup sehat
Ø  Hindari aktifitas berat
 Mudah-mudahan dengan saran yang kami berikan dapat membantu dalam pengurangan jumlah penderita hepatitis di kalangan masyarakat terutama di Indonesia.

Daftar pustaka

Nurul Akbar,Rino A Gani, Widayat D, Sumaryono,HMS Noer Soemarno, L Geng Tao. The evectivenest of Synthetic Analogue of Scinzandrin C in Treatment of Cronic Hepatitis. Chenese Medical Jurnal 1998;III:248-251.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar