ADAPTASI
ü Penyesuaian diri dengan lingkungan
ü Dari
sudut pandang psikologis memiliki banyak arti seperti; pemuasan kebutuhan,
keterampilan dalam menangani konflik dan frustasi, ketenangan pikiran/jiwa,
kehidupan yang seimbang, kemampuan berafeksi, kemampuan mengambil keuntungan
dari sebuah pengalaman, toleransi terhadap frustasi, humor, dan sikap yang
tidak ekstrem.
Teori Darwin
ü Pada
saat manusia berinteraksi dengan lingkungannya, ia harus beradaptasi
ü Proses
adaptasi inilah yang menyebabkan terjadinya seleksi alam, baik dalam artian
kelompok species yang unggul (Darwin) maupun dalam arti karakteristik dari
species yang bertahan, misalnya anggota tubuh (Spencer).
ü Proses
adaptasi sifatnya spesifik, hanya berlaku untuk lingkungan tertentu. Suatu
kelompok species yang well-adapted dalam suatu lingkungan bisa saja tidak dapat
beradaptasi pada lingkungan lain
Ketidakseimbangan
Frustasi & konflik
Setiap
orang merespon dengan cara yang berbeda-beda terhadap frustasi dan konflik
tergantung pada :
v Pengalaman masing-masing
v Motivasi
v Kemampuan dalam mengatasi masalah
v Orang belajar merespon konflik dan frustasi
bisa dengan berbagai cara, cara tersebut bisa menjadi suatu yang rutin
dilakukan oleh individu yang bersangkutan untuk menghadapi masalah yang
sejenis. Karena cara yang dilakukan untuk merespon terhadap suatu konflik atau
frustasi memberikan penguatan dan diulang-ulang. Cara yang terbentuk dengan
baik dan berlanjut menjadi kebiasaan maka terbentuklah apa yang disebut dengan
mekanisme.
Mekanisme pertahanan diri terhadap
frustasi
- Agresi : Menyerang obyek frustasi/konflik
- Menarik diri : Menghindari obyek frustasi/konflik
- Mimpi siang hari : Khayalan untuk memuaskan diri
- Regresi : respons spt indv dgn usia yg lbh muda
- Rasionalisasi : Pembenaran atas perilaku
- Represi : Meredam rasa bersalah
- Identifikasi : Menempatkan diri pada tokoh idola
- Kompensasi : Nilai tukar terhadap sebuah perilaku
Mal
Adaptif
Ketidakmampuan
seseorang untuk melakukan penyesuaian diri.
Beberapa
hal yang dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat adanya mal adaptif:
- Sensitif terhadap kritik : Individu tidak bisa merespon secara positif terhadap koreksi da juga tidak dapat mengkritisi diri sendiri.
- Tidak mampu kompetisi : Individu hanya mampu berkompetisi dengan lawan yang jelas dapat dikalahkan.
Perkembangan
Secara
umum, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat tetap dan
tidak dapat diputar kembali (Werner, 1969).
Pertumbuhan bisa diartikan sebagai
bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni.
Perkembangan lebih dapat
mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul (Monks,
Knoers, Haditono, 1982).
Di sisi lain, perkembangan juga
dipandang secara menyeluruh, yang mencakup tiga aspek, yaitu:
Perkembangan
fisik,
seperti perubahan tinggi dan berat.
Perkembangan
kognitif, seperti perubahan pada proses berpikir, daya
ingat, bahasa.
Perkembangan
kepribadian dan sosial, seperti perubahan pada konsep diri, konsep
gender, hubungan interpersonal. (Atkinson, Atkinson, Smith, Bem, Hoeksema,
1996.)
Teori Perkembangan
1. PSIKOANALITIK (Sigmund Freud)
Ada 5 tahap perkembangan:
•
Oral stage (berlangsung 18 bulan pertama). Pusat
kenikmatan bayi berada di sekitar mulut.
Mengunyah, menghisap dan menggigit adalah sumber utama kenikmatan.
•
Anal stage (berlangsung antar usia 1-3 tahun).
Kenikmatan terbesar meliputi lubang anus atau fungsi pengeluaran atau
pembersihan.
•
Phallic stage
(berlangsung usia 3-6 tahun). Phallic berasal dari bahasa latin : phallus yang
berarti alat kelamin laki-laki. Selama tahap ini kenikmatan berfokus pada alat
kelamin. Muncul oediplus complex: konsep freud dimana anak kecil mengembangkan
suatu keinginan yang mendalam untuk menggantikan orang tua yang sama jenis
kelaminnya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda jenis kelaminya.
•
Latency stage
(berlangsung 6 tahun – usia pubertas). Anak menekan semua minat terhadap seks dan mengembangkan
ketarmpilan sosial dan dan intelektual.
•
Genital stage
(berlangsung dari masa pubertas - seterusnya). Tahap ini adalah suatu masa
kebangkitan seksual; sumber kenikmatan seksual sekarang ini adalah seseorang
yang berada di luar keluarga. Freud yakin bahwa konflik yang tidak teratasi
dengan orang tua terjadi kembali selama masa ini. Bila teratasi, individu mampu
mengembangkan suatu hubungan cinta yang dewasa dan berfungsi secara mandiri
sebagai orang dewasa.
2. TEORI KOGNITIF (Piaget)
Ada 4 tahap perkembangan:
•
Sensorimotor stage
(berlangsung dari kelahiran – 2 tahun). Pada tahap ini, bayi membangun suatu
pemahaman tenatng dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman-penegalaman
sensoris, (seperti melihat dan mendengar) dan tindakan-tindakan fisik.
•
Praoperational stage
(berlangsung usia 2 tahun- 7 tahun). Pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia
dengan kata-kata dan gambar.
•
Concrete operational stage (berlangsung usia 7 – 11 tahun). Pada tahap ini anak-anak
dapat melakukan operasi dan penalaran logis
menggantikan pemikiran intuitif.
•
Operational formal stage
(berlangsung usia 11-15 tahun). Pada tahap ini anak mengembangkan
pengalaman-pengalaman konkret, berfikir secara abstrak dan lebih logis. Anak
mengembangkan gambaran-gambara ideal, seperti orang tua ideal dan membandingkan
orang tua dengan gambaran ideal tersebut.
3.
TEORI BELAJAR SOSIAL (A. Bandura)
•
Menekankan perilaku, lingkungan dan kognisi
sebagai faktor kunci dalam perkembangan.
•
Konsep: modeling atau imitasi. Kita belajar
dengan mengamati apa yang dilakukan oleh orang lain dan barangkali mengadopsi
perilaku ini dalam diri sendiri.
MASA BAYI
•
Berlangsung sekitar 2 tahun pertama
•
Periode pasca natal yang ditandai dengan
ketidakberdayaan
CIRI-CIRI MASA BAYI
•
Masa bayi adalah dasar yang sesungguhnya
•
Masa bayi adalah masa di mana pertumbuhan dan
perubahan berjalan pesat
•
Masa Bayi adalah masa berkurangnya
ketergantungan
•
Masa Bayi adalah masa meningkatnya
individualitas
•
Masa bayi adalah permulaan sosialisasi
•
Masa bayi adalah permulaan berkembangnya
penggolongan peran seks
•
Masa bayi adalah masa yang menarik
•
Masa bayi merupakan permulaan kreativitas
•
Masa bayi adalah masa berbahaya
TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI
•
belajar berjalan
•
Memakan makanan padat
•
Belajar mengendalikan alat-alat pembuangan
•
Mencapai stabilitas fisiologis yang baik
(terutama dalam lapar dan tidur)
•
Belajar berbicara
•
Mempelajari hubungan secara emosional dengan
orang tua, saudara, dll..
Nb: tentu saja sebagian besar tugas
ini belum dapat sepenuhnya dikuasi sampai masa bayi berakhir, tetapi
dasar-dasarnya harus sudah diletakkan.
MASALAH DAN GANGGUAN
•
Child abuse : penganiayaan
dan pengabaian
•
Salah pengasuhan anak (child maltreatment).
Misalnya, kurang pengawasan dan supervisi, pengabaian kesehatan, pendidikan
serta gizi, penyalahgunaan obat dan alkohol.
•
Pengaruh keluarga. Untuk memahami penganiayaan
di dalam keluarga, interaksi antarsemua anggota keluarga harus diupayakan.
Keluarga yang sering menggunakan hukuman fisik tanpa disadari hal tersebut
memberi kontribusi penganiayan pada anak
•
Autisme. Bermula dari masa bayi. Autisme
adalah gangguan perkembangan yang parah yang meliputi ketidakmampuan dalam
membangun hubungan sosial, ketidaknormalan dalam berkomunikasi dan pola
perilaku yang berulang-ulang dan stereotip.
•
Bahaya Psikologis. Bahaya psikologis pada masa
bayi yang paling parah meliputi kegagalan bayi menguasai tugas perkembangan.
Penguasaan ini begitu penting karena dua hal, pertama semakin cepat bayi
mengendalikan tubuhnya, semakin cepat pula ia tidak bergantung pada bantuan
orang lain. Kedua, penguasaan tugas ini memberikan dasar untuk penguasaan tugas
tahap perkembangan berikutnya.
ATTACHMENT (Kelekatan, keterikatan)
•
Attachment memiliki pengaruh yang besar dalam
perkembangan manusia
•
Mengacu pada suatu relasi antara dua orang
yang memiliki perasaan kuat satu sama lain dan melakukan banyak hal bersama
untuk melanjytkan relasi itu.
•
Attachment adalah suatu ikatan emosional yang
kuat antara bayi dan pengasuhnya.
•
Freud yakin bahwa bayi semakin dekat dengan
orang atau benda yang memberi kepuasan oral; bagi kebanyakan bayi yang member
kepuasan oral tentu saja ibu, karena paling sering member makan bayi dnegan
ASI.
•
Erikson yakin bahwa tahu pertama adalah kunci bagi perkembangan
attachment
•
Bowlby yakin bahwa bayi dan ibunya secara
naluriah membentuk keterikatan.
•
Teori attachment mengemukakan bahwa anak akan
merasa aman (secure) dengan hubungannya dengan orang tua jika perhatian., cinta
diberikan secara konsisten, hangat dan sensitif.
Konsisten (consistent): cinta,
perhatian dilakukan secara konsisten
Kehangatan (Warm): pada awal
pembentukan lebih ke arah fisik, seperti sentuhan, dekapan
Sensitif (sensitive): kemampuan untuk
melihat apa yang dibutuhkan oleh bayi, perhatian yang berfokus pada bayi.
•
Jika anak/bayi tidak mendapatkan secure base
diatas bisa menyebabkan insecure attachment.
MASA ANAK
v Masa
anak-anak dimulai setelah melewati masa
bayi yang penuh ketergantungan.
v Kira-kira usia 2 tahun -13/14 tahun (Hurlock)
v Terbagi 2 tahan: awal (2 tahun - 6 tahun) dan
akhir (6 tahun – 13/14tahun/puber)
CIRI-CIRI AWAL MASA ANAK-ANAK
•
Bagi orang tua:
- Merupakan usia sulit
- Bandel, keras kepala, tidak menurut
-
sering menuntut kebebasan, tidak mau ditolong.
-
Sering disebut “ usia mainan”, karena banyak menghabiskan waktu dengan bermain
•
Bagi Pendidik
Pendidik
menyebut awal-awal masa sebagai usia prasekolah
•
Bagi ahli Psikologi
Disebut
usia menjelajah: sebuah label yang menunjukkan bahwa anak-anak ingin mengetahui
keadaan lingkungannya.
Usia
bertanya: sebagai salah satu cara dalam menjelajah
Usia meniru: misal tindakan,
pembicaraan orang lain.
TUGAS PERKEMBANGAN PADA AWAL MASA
ANAK-ANAK
•
Melanjutkan tugas-tugas perkembangan
sebelumnya. Misalnya, berjalan, makan-makanan yang keras, mengendalikan
pembuangan, menambah kosakata serta mengucapkannya, menggabungkan kata mejadi
kalimat.
•
Memperluas pengertian tentang benar dan salah.
Pengetahuan benar dan salah pada mulanya
terbatas pada situasi rumah harus diperluas dengan pengertian benar
salah da;am hubungannya dengan orang-orang
di luar rumah terutama di
lingkungan tetangga. Sekolah dan teman bermain.
•
Belajar untuk berhubungan secara emosional
dengan orang tua, saudara kandung dan
orang –orang lain. Hubungan emosional menjadi lebih matang.
PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL PADA AWAL MASA ANAK
•
Keluarga
1. Gaya
pengasuhan:
Otoriter (kaku-ketat)
Otoritatif (kebersamaan)
Permissive-indifferent (acuh)
Permissive-indulgent (sgt terlibat tp tdk ada batasan)
2. Penyesuaian
pengasuhan orang tua
•
Relasi teman sebaya
•
Permainan
BAHAYA PSIKOLOGI AWAL MASA ANAK-ANAK
•
Bahaya dalam berbicara
•
Bahaya emosional
•
Bahaya sosial
•
Bahaya bermain
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Hurlock,
Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan,
terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga
Anonym.
2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat PAUD
Papalia,
Diane E, Etc. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan, terjemahan A.
K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Markum. A.H. dkk. Ilmu
Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991
http://dhika.cikul.or.id/tahap-perkembangan-bayi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar